"Betul, saling membutuhkan," jawab Reni.
Reni mengungkapkan, Putri Candrawathi butuh sosok yang dapat memberikan rasa aman. Sosok itu bisa merupakan orang tua, suami, bahkan ajudannya sekalipun.
Putri Candrawathi disebut tak segan menceritakan sejumlah hal yang membuat dirinya tersakiti. Hal itu bakal diterangkan ke orang yang dia percaya. Hanya saja, dia akan lebih selektif jika hal yang hendak diceritakan mengakibatkan rasa takut dan mengancam kewibawaannya.
"Pada hal-hal yang bersifat sensitif yang bisa kemudian dia mengakibatkan rasa malu, dia mengakibatkan rasa takut, kewibawaan terancam itu akan selektif, tetapi mencari rasa amannya itu menjadi satu pola yang memang itu satu kepribadiannya," tutur Reni.
"Apabila dia itu malu, tetapi ada yang membuat dia rasa aman, itu pun akan dia ceritakan?," tanya jaksa lagi.
"Ya bisa, jika dinilai aman dari yang bersangkutan," jawab Reni.
Dakwaan Jaksa
Diketahui, dalam dakwaan jaksa disebutkan, Richard Eliezer atau Bharada E menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo yang kala itu masih menjabat sebagai mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.
Peristiwa pembunuhan Yosua disebut terjadi lantaran adanya cerita sepihak dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang mengaku dilecehkan Yosua di Magelang pada 7 Juli 2022.
Atas informasi itu, Sambo kemudian marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Richard, Ricky, dan Kuat di rumah dinasnya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.