"Kalau setiap bulan ada pesanan kue ulang tahun, waktu Natal dua kali lipat, karena ada untuk pesta Natal, belum lagi bingkisan Natal yang mau dibagi-bagikan ke orang," ujarnya.
Restoran ikut menyesuaikan harga
Bukan hanya bagi pemilik toko kue, kenaikan harga juga dirasakan bagi para pengusaha makanan dan restoran lainnya.
Jessica Lie adalah pemilik bisnis makanan bernama The Sawah di Sydney, yang sudah beroperasi selama lima tahun.
Menurut Jessica kunjungan pelanggan ke restorannyamulai meningkat jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu.
"Tetapi tahun ini cenderung lebih kurang dibandingkan dengan menjelang Natal tahun-tahunsebelumnya."
Jessica mengatakan harga makanan di restorannya terpaksa naik sejak beberapa bulan lalu akibat harga bahan baku yang didapatkan dari 'supplier' juga semakin meningkat.
Harga bahan pokok yang meningkat tajam menurutnya adalah harga ayam, daging, sayur yang beberapa bulan terakhir naik 30 sampai 40 persen.
"Selain itu juga kenaikan upah minimum tenaga kerja yangtiap tahun naik," kata Jessica Lie.
"Terakhir kami melakukan penyesuaian harga di pertengahan tahun 2022," katanya kepada ABC Indonesia.
"Kami tidak melakukan penyesuaian harga menjelang Natal, tapi kami berencana untuk menaikkan harga di tahun 2023."
Paulus, yang sudah menjalankan bisnis makanan di Melbourne sejak tahun 2016, melihat permintaan menjelang Natal kali ini menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Itulah yang menurutnya menjadi salah satu alasan mengapa mereka tidak melakukan penyesuaian harga menjelang Natal karena mereka melihat adanya daya beli masyarakat sekarang ini di Australia yang menurun.
Untuk mengatasi penurunan daya beli,Paulus mengatakan restorannya berusaha untuk membuat paket-paket makanan agar pelanggan tetap dapat menikmati makanan dengan biaya terjangkau.
"Contohnya menjelang Natal ini kami mengeluarkan Paket Ayam Kodok yang dipasangkan dengan Macaroni Schotel atau dengan Pastel Special," katanya.
Paulus mengatakan masalah yang dihadapi oleh pemilik bisnis makanan adalah harga yang tak menentu di pasaran.