"Ada celah-celah rawan akibat keterbatasan kekuatan dan kemampuan alutsista baik armada kapal, radar persenjataan, terutama untuk patroli pengawasan dan pengadangan, mengingat wilayah perairan yang begitu luas," jelas Khairul.
Kemudian ada tantangan kedua yakni belum tercapainya kekuatan pokok minimum (MEF) sehingga menimbulkan minimnya efek deteren atau pencegahan. Khairul menyebut hal ini dapat diselesaikan melalui peremajaan dan modernisasi alutsista TNI AL.
"Masih ada tumpang tindih kewenangan dalam hal penegakan hukum dan keamanan di laut sebagai akibat belum selarasnya payung hukum antarlembaga maupun antara hukum nasional dan internasional," jelas Khairul.
Kemudian terakhir, Khairul menjelaskan tantangan untuk Muhammad Ali yakni berkaitan dengan kompetensi dari prajurit TNI AL yang dianggap masih ada kesenjangan. "Masih adanya kesenjangan kompetensi prajurit dalam menghadapi ragam ancaman militer maupun hibrida dan bentuk-bentuk peperangan di masa depan," pungkasnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni