"Saya fokus ke janji pak gub yang mau bikin jalan tambang di rumpin. Realisasi janjinya gimana? Ini jalan hancur terus sama truk yang lewat batas ketentuan," imbuh warganet lain.
"Ya betul penggunaan dana adalah aspirasi masyarkat. Berarti mayoritas masyarakatnya masih belum sadar pentingnya transportasi publik. Bukannya saya mengesampingkan masjid ya, tapi miris aja lihat transportasi publik di Jabar amburadul," tambah lainnya.
"Mau pakai APBN atau APBD tetap harus dilihat urgensinya. Heran banget sama pemimpin yang dikritisi malah menggiring opini bilang: tidak suka majid. Masjid untuk siapa? Apa masih kurang masjidnya?" tulis warganet di kolom komentar.
"Pak gubernur yang paling pengen keliatan gaul ini jelas nggak paham konteks kritiknya. Permasalahan di Jabar jauh lebih banyak yang lebih penting dibanding bangun masjid dengan biaya APBD hampir 1 triliun," timpal lainnya.
"Padahal substansi diskusi sama kritik awalnya prioritas penggunaan anggaran yg 1T lebih baik dipakai buat bangun transportasi publik dibandingkan dipake bangun masjid yang terlalu mewah, nggak ada urgensinya karena Bandung nggak kekurangan mesjid dan transportasi umum Jabar in general masih buruk," sahut warganet lain.