Pengacara Luaks Enembe, Stefanus Roy Rening, pernah blak-blakan menuding peran Kepala BIN Budi Gunawan dan Mendagri Tito Karnavian dalam politik Papua.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat hadir dalam acara ROSI yang videonya tayang di kanal YouTube Kompas TV yang dikutip Suara.com pada Senin (26/9/2022).
Roy memperlihatkan sebuah foto yang dia sebut terjadi pada tahun 2017. Kepala BIN Budi Gunawan meminta Lukas Enembe untuk berpasangan dengan Paulus Waterpaw.
Tindakan Budi Gunawan itu dinilai Roy sebagai pentuk politisasi. Menurut Roy, mereka juga meminta tanda tangan Lukas Enembe yang salah satunya supaya Paulus Waterpauw diterima sebagai Wakil Gubernur Papua.
Lalu, politisasi yang kedua adalah saat Mendagri Tito Karnavian bersama dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia datang secara khusus ke Papua pada 10 Desember 2021 untuk lobi posisi.
Isu Utusan Presiden Jokowi Datangi Partai Demokrat
Tak sampai di situ, pernyataan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut bahwa ada utusan Presiden Joko Widodo yang pernah datang ke Partai Demokrat untuk merundingkan jabatan wakil gubernur Provinsi Papua juga sempat bikin geger.
“Permintaan posisi Wagub yang kosong dan disertai ancaman hukum saat itu memang atasnamakan Presiden dilakukan oknum-oknum partai tertentu,” demikian pernyataan Andi Arief lewat Twitter-nya.
Namun, isu tersebut langsung diklarifikasi oleh Kemendagri melalui Staf Khususnya Bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga.
Baca Juga: Strategi Penangkapan Lukas Enembe, Mahfud MD: Menghitung Nasi Bungkus yang Dipesan untuk Pembela
“Kemendagri sudah berkomunikasi dengan Saudara Andi Arief untuk mengklarifikasi hal tersebut, dan secara jelas, Saudara Andi Arief telah meralat pernyataannya dengan mengatakan bahwa yang datang ke Partai Demokrat adalah oknum partai tertentu, dan bukan utusan resmi Presiden Jokowi,” lanjutnya.