Asal Usul Perayaan Imlek
Perayaan Imlek di Indonesia dikenal dengan sebutan Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru China. Ada pula yang menyebutnya dengan istilah Sincia.
Sincia berasal dari dialek Hokkian, dalam bahasa Mandarin disebut xin zheng atau dibaca sin ceng. Istilah ini berasal dari singkatan xin zheng yue yang artinya bulan pertama yang baru.
Dalam dialek Hokkian, istilah xin zheng yue dibaca menjadi sin cia gwe. Beberapa orang Tionghoa mempermudah pelafalan menjadi Sincia.
Perayaan Imlek sudah dilakukan sejak 1.600-1.100 sebelum masehi. Saat itu Dinasti Shang memiliki tradisi menyembelih hewan ternak dan budak sebagai persembahan untuk dewa dan arwah leluhur.

Pada 221 sebelum masehi, perbudakan dihapus sehingga tidak ada lagi ritual menyembelih budak. Meski demikian tradisi sembahyang untuk dewa, dewi dan leluhur terus dilakukan hingga sekarang.
Perayaan Imlek menjadi momen untuk mempererat silaturahmi dan berbagi rezeki. Pasangan yang telah menikah dianjurkan untuk memberikan angpao berisi uang kepada yang belum menikah.
Pada hari kedua, ketujuh dan kesembilan perayaan Imlek akan menjadi hari khusus beribadah untuk umat Kong Hu Cu, Taoisme dan Buddha. Ibadah ini biasanya dilakukan sesuai dengan jadwal tempat peribadatan masing-masing.
Demikian ulasan mengenai berapa hari libur Imlek 2023. Segera rencanakan liburan panjangmu sekarang juga!