Suara.com - Polemik tuntutan perpanjangan masa jabatan kepala desa (kades) menjadi 9 tahun menuai hasilnya. Belum juga para kades secara resmi diperpanjang masa jabatan mereka, seorang warga sudah harus menanggung akibat lantaran mengkritik tuntutan para kades tersebut.
Seorang pria asal Bengkulu bernama Apip Nurahman harus menanggung konsekuensi usai membuat konten TikTok bernuansa kritik kepada Kepala Desa alias Kades Setempat.
Apip yang mengunggah kritikannya lewat tersebut kini dipaksa untuk meminta maaf di depan publik lantaran dirinya telah melayangkan kritikan pedas itu.
Bikin survei kecil-kecilan di TikTok
Sebelum mengunggah kritikannya via TikTok pribadi, Apip terlebih dahulu menjalankan sebuah survei atau wawancara kecil-kecilan ke masyarakat sekitar.
Apip mewawancarai penduduk desa dan mendapati pendapat warga desa terkait permintaan perpanjangan masa jabatan Kades dari 6 tahun menjadi 9 tahun.
Sembari melakukan survei, Apip juga melayangkan sindiran pedas ke para Kades dan menyinggung soal jabatan presiden yang bahkan lebih singkat ketimbang jabatann 9 tahun yang dituntut oleh para Kades.
“Hai pak Kades yang kemarin demo minta perpanjangan jabatan sampai 9 tahun, sadar lah diri. Presiden aja 5 tahun, kalian minta 9 tahun,” kata Apip dikutip dari akun TikTok-nya.
'Rakyat yang mana'
Baca Juga: Kades Diminta Segera Gandeng Swasta dan Perguruan Tinggi untuk Atasi Stunting
Pria bermulut pedas tersebut juga sontak menyinggung bahwa tak satupun warga desa yang memberikan persetujuan atas jabatan Kades 9 tahun.
“Rakyat yang mana? Rakyat yang di rumah kalian? Ini minta 9 tahun, Presiden aja 5 tahun, Bupati aja ada yang 3 tahun. Kalau kalian mau panjang jabatan, jangan jadi Kades. Jadilah rakyat jelata itu bisa seumur hidup," sindir pedas Apip.
Apip yang seakan-akan tak punya rasa takut tersebut juga memberi sepatah nasihat ke para Kades untuk memperbaiki kinerja mereka.
“Kalau jadi kades ya, saya ingatkan kalau membangun itu, bangunlah yang betul. Jangan hanya membangun jalan ke rumah pak Kades, membangun jalan menuju sawah pak Kades, membangun jalan menuju kebun pak Kades. Bangunlah jalan menuju pemukiman warga, jalan menuju kebun warga. Nah, harus adil,” kata Apip di penghujung konten sindirannya.
Apip dipaksa meminta maaf
Lantaran viralnya video Apip tersebut, DPD Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (Papdesi) Bengkulu Selatan yang menyuratinya.