Suara.com - M. Dede Solehuddin (35) salah satu tersangka pembunuhan berantai atau serial killer mengaku telah menerima uang Rp200 juta dari Wowon Erawan alias Aki Wowon (60). Uang tersebut diterimanya secara bertahap setiap kali para tenaga kerja wanita (TKW) korban praktik penipuan modus penggandaan uang menyetor ke Aki Wowon.
"Kurang lebih saya dapat Rp200 juta," kata Dede kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Menurut penuturan Dede, para TKW korban praktik penipuan Aki Wowon ini rata-rata setiap bulannya menyetorkan uang Rp4-5 juta. Sebagian uang setoran tersebut kemudian dia ambil sebelum akhirnya disetorkan ke Aki Wowon.
"Kadang-kadang ada empat orang lima orang. Tiap orang 4 sampai 5 juta. Saya ambil 1 juta lalu sisanya dikasih ke Aki (Wowon)," tuturnya.
Dede mengklaim uang Rp200 juta yang dia terima kekinian telah habis dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu juga dipakai untuk memancing.
"Itu buat mancing saja sambil jajan, rokok, buat sehari-hari aja," katanya.
Pedagang Pindang Ikan
Dalam kesempatan yang sama, Aki Wowon mengungkap bahwa praktik penipuan berkedok penggandaan uang ini telah dilakukannya sejak 2016. Sebelum melakukan kejahatan ini Aki Wowon mengaku dulunya berprofesi sebagai pedagang ikan pindang.
"Waktu dulu saya jualan pindang (ikan) pak," beber Aki Wowon.
Baca Juga: Satu Ditemukan Di Libya, Ini Daftar Nama TKW Korban Penipuan Wowon Cs
![Wowon Erawan alias Aki Wowon. [Muhamad Yasir/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/02/77570-wowon-erawan-alias-aki-wowon.jpg)
Untuk melancarkan praktik penipuan ini, kata Aki Wowon, dirinya membuat tokoh sakral fiktif bernama Aki Banyu sejak 2016 lalu tanpa sepengetahuan dua partner incrimenya Solihin alias Duloh (63) dan Dede. Tokoh ini dia buat untuk meyakinkan Duloh dan Dede hingga para korban TKW.