Suara.com - Seorang wanita berinisial YS (20), yang semula diketahui sebagai NT, resmi menjadi tersangka atas kasus pencabulan terhadap belasan anak di Jambi. Penetapannya ini terjadi setelah ia menjalani pemeriksaan pada Jumat (3/2/2023).
Sebagai tersangka, YS terancam hukuman 15 tahun penjara karena dijerat Pasal 82 Tentang Perlindungan Anak jo. Pasal 76E UU 35/2014. Dalam aturan ini, tercatat ada larangan untuk melakukan kekerasan termasuk secara seksual terhadap anak-anak.
Adapun bunyi dari Pasal 76E UU 35/2014, "Setiap orang dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul."
Sementara Pasal 82 berbunyi, "Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar".
Kronologi Kejadian
Awalnya, YS dilaporkan oleh orang tua korban pada Jumat (3/2/2023) ke Polda Jambi atas kasus dugaan pencabulan. Wanita itu disebut melakukan hal berbau seksual kepada 11 korban yang masih di bawah umur. Polisi pun memproses perkara ini.
Setelah diselidiki, modus yang dipakai YS rupanya dengan membuka rental Playstation (PS) dan memanfaatkan usahanya itu untuk memenuhi hasratnya yang dianggap tidak wajar. Di mana saat para korban tengah bermain, mereka dipanggil satu per satu untuk masuk ke kamarnya.
YS kemudian menyuruh korban anak laki-laki untuk memegang payudaranya disusul dengan pelaku yang menyentuh kemaluan para korban. Sementara yang perempuan disuruh melihat dirinya berhubungan intim bersama suami dan diminta untuk menonton film porno.
Kondisi Para Korban
Semula diberitakan bahwa korban pencabulan YS berjumlah 10 anak, namun kekinian bertambah menjadi 17. Kepala UPDT PPA Jambi, Asi Noprini, mengatakan sebanyak 10 dari total keseluruhan itu tengah ditangani Panti Sosial Alyatama, UPT Kemensos RI.