"Kita memberikan ibu yang dia butuhkan. Sehingga ibu siap untuk menghadapi situasi dan kondisi yang ada sekarang. Jadi bisa mengedukasi, sampai paling tidak ibu ini siap, berani berkorban untuk anaknya sampai anaknya hidup mandiri secara ekonomi, secara semuanya sehingga terkurangi lah (stunting DKI)," kata Asri.
Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting DKI Jakarta 14 persen dari total populasi anak dengan usia di bawah lima tahun.
Ia membeberkan dalam data yang dimiliki BKKBN, DKI Jakarta setidaknya memiliki hampir 799 ribu balita.
Maka, dengan angka prevalensi 14 persen, anak balita berisiko stunting di DKI Jakarta jumlahnya masih sekitar 110 ribu.