Nestapa Korban Kebakaran Maut Depo Pertamina, Nur Laila Masih Menanti Suami yang Hilang: Pulanglah

Senin, 06 Maret 2023 | 11:05 WIB
Nestapa Korban Kebakaran Maut Depo Pertamina, Nur Laila Masih Menanti Suami yang Hilang: Pulanglah
Nur Laila, warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih menanti suaminya yang hilang pasca kejadian nahas Jumat malam lalu. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama di posko pengungsian, rasa rindu yang tak terbendung seakan menggerakkan tubuh Laila mencari sosok sang suami. Dia hanya ingat terakhir kali sang suami mengenakan baju lengan panjang berwarna putih dan celana abu-abu.

Dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, dia menanyakan nama dan ciri-ciri yang dimiliki sang suami kepada siapa pun yang ditemuinya. Ciri suami Laila, bertubuh kecil dan pendek, berusia 67 tahun, dan memiliki nama Ali Wardhana.

“Rumah sakit di mana-mana setahu kita, udah dicari gak ada, tapi dengar lagi beritanya dari arah sana ketimpa puing katanya. Tapi gak tahu jelas apa nggaknya," kata Laila.

Tiap malam hanya satu doanya untuk bisa kembali bertemu sang suami, dan berkumpul bersama keluarga kecilnya seperti sedia kala. Segala barang berharga bisa kembali kalau ada uang. Namun, sosok penting di hidupnya tentu tak akan bisa tergantikan oleh siapapun.

“Pinginnya kita ya bisa kumpul lagi. Semua dalam keadaan sehat. Kalau ada di lingkungan di sini ya pulanglah,” ucapnya.

Satu harapan Nur Laila, hanya ingin kembali memeluk sang suami dengan rasa cinta yang tak akan pernah padam.

Harapan Relokasi

Terkait dengan wacana relokasi tempat tinggal terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, salah satu warga bernama Khasanah menyampaikan persetujuannya akan rencana tersebut.

"Soalnya nyari nafkah juga kan di daerah situ. Pemulung-pemulung juga kan daerah situ juga semuanya," kata Khasanah.

Baca Juga: Kebakaran Telan Banyak Nyawa Warga karena Sasar Pemukiman, Opsi Relokasi Depo Pertamina Plumpang Dianggap Tepat

Sebenarnya Khasanah merasa tak yakin untuk relokasi rumah mengingat ada keluarga dan di sekitar tempat itu menjadi ladang penghasilannya. Namun, dia merasa trauma kejadian itu terulang mengingat sebelumnya pernah terjadi juga di tahun 2009.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI