Drama Impor Kereta dari Negeri Sakura

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2023 | 14:57 WIB
Drama Impor Kereta dari Negeri Sakura
Ilustrasi KRL Bekas yang tak terpakai. [Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

KCI Siap Upgrade Kereta Impor

Vice President Corporate Secretary KCI Anne Purba sebelumnya menjelaskan, ada 10 rangkaian KRL Jabodetabek yang akan dipensiunkan. Sementara, sebanyak 19 rangkaian KRL juga menyusul pensiun pada tahun 2024.

Kesepakatan awal Memorandum of Understanding (MoU) terkait pendatangan KRL bekas itu sudah dilakukan pada tahun lalu.

Hal ini tidak lepas dari tingginya tuntutan operasional KRL. Anne mengatakan, saat ini pihaknya melayani lebih dari 800 ribu pengguna per hari.

Kata dia, penambahan kereta tersebut mengingat saat ini, dan diperkirakan akan terjadi penambahan seiring berjalannya waktu.

Meski ditolak Kemenperin, Anne menegaskan, pengadaan itu jadi pilihan utama terkait kebutuhan mendesa guna memastikan pengganti KRL yang akan pensiun.

Terlebih lagi, pesanan KCI akan kereta baru dari PT INKA baru terealisasi pada 2025 mendatang.

Sehingga, kata dia, kebutuhan mendesak tahun ini adalah mendapatkan 10 KRL pengganti. Salah satu untuk memenuhi kebutuan tersebut bisa dilakukan dengan impor kereta bekas dari Jepang.

"Hasilnya, impor kereta bukan baru memang menjadi pilihan utama untuk menggantikan kereta-kereta yang dikonservasi," kata Anne dalam keterangannya kepada Suara.com, Kamis (2/3/2023).

Baca Juga: Khawatir Tarif Pelanggan Bisa Naik, Pengamat Sebut KRL Bekas Jepang Lebih Baik Ketimbang Beli Baru di PT INKA

Jika tidak ada kereta pengganti, Anne Purba mengaku khawatir akan terjadi penumpukan penumpang yang luar biasa.

Meski demikian, jika nantinya rangkaian kereta impor tersebut jadi dibeli, maka kereta itu tidak serta merta langsung digunakan untuk operasional KRL commuter line.

Pihaknya memastikan akan melakukan upgrade pada gerbong-gerbong kereta yang diimpor.

Diantaranya mengganti air conditioner (AC) di dalam kereta dan bangku-bangku di setiap kereta dengan barang-barang yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

"Setelah dilakukan pekerjaan di interior dan eksterior kereta ini, dari hitungan KAI Commuter tingkat TKDN setiap trainset kereta menjadi 40 persenan, di atas standar yang ada," kata Anne.

Titik Terang dari Luhut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI