Drama Impor Kereta dari Negeri Sakura

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 07 Maret 2023 | 14:57 WIB
Drama Impor Kereta dari Negeri Sakura
Ilustrasi KRL Bekas yang tak terpakai. [Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Padahal, kereta bekas itu seharusnya akan digunakan sebagai pengganti 10 rangkaian KRL Jabodetabek pada tahun 2023 yang disusul 16 rangkaian di tahun 2024 nanti.

“Kita punya BUMN produsen kereta PT INKA (Industri Kereta Api). Bahkan beberapa negara sudah menggunakan produk mereka. LRT Jabodetabek aja buatan INKA, kok malah ngotot mau beli rongsokan dari jepang,” ungkap Bambang Haryadi dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023) lalu.

Kereta, sebagai kendaraan massal untuk rakyat, kata dia, seharusnya menjadi moda transportasi yang terbaik, nyaman dan aman.

Ia lantas membandingkan pengadaan kendaraan untuk pejabat yang sangat mewah. Namun, saat angkutan umum untuk rakyat justru diberikan bekas.

“Harus dikaji dari semua aspek keamanan, kelayakan dan juga aspek teknis lainnya karena ini barang bekas. Jangan sampai baru dipakai sebulan sudah mogok, namanya barang bekas,” tegasnya.

Bambang meminta KCI memaksimalkan produksi dari PT INKA daripada ngotot impor kereta bekas dari Jepang.

“Pantesan Presiden sampai gemas dengan kebiasaan Impor barang, yang sebenarnya di Indonesia sendiri sudah diproduksi bahkan sudah dipakai Negara lain. Padahal saya lihat dari website PT INKA, produknya sudah dipakai Negara Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia dan juga LRT Jabodetabek,” ujar dia.

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade juga melontarkan kritik serupa. Politisi Gerindra ini bahakan menuduh KCI tidak jujur dan berharap Erick Thohir turun tangan melakukan audit.

"Menurut saya KCI tidak jujur. Mereka hanya bicara kebutuhan 10 kereta di 2023, padahal mereka mengajukan Surat Persetujuan Impor untuk 2023 dan 2024: 120 KRL di 2023 dan 228 KRL di 2024," kata Andre Rosiade pada Senin (6/3/2023) kemarin.

Baca Juga: Khawatir Tarif Pelanggan Bisa Naik, Pengamat Sebut KRL Bekas Jepang Lebih Baik Ketimbang Beli Baru di PT INKA

Menurut Andre, KCI terlalu memaksa pemerintah untuk menyetujui impor kereta bekas Jepang dengan alasan pelayanan masyarakat.

"Sekarang mereka seakan-akan 'memaksa' pemerintah untuk menyetujui karena waktu mepet untuk kebutuhan pelayanan ke masyarakat, atau agar layanan masyarakat tidak terganggu," kata Andre.

"120 KRL bekas di 2023 dan 228 KRL bekas di 2024. KRL bekas bikinan 1994. Bayangkan, untuk pelayanan rakyat Indonesia dikasih barang bekas. Ini kan memalukan," sambung dia.

Penyebab Impor Kereta Sulit Terealisasi

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Kamis (2/3/2023) lalu menuturkan, pemerintah sudah membahas rencana impor KRL bekas dari Jepang. Dalam rapat terkait, turut hadir pula Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Iya besok sudah diagendakan, besok kita selesaikan. Besok kita rapatkan. Pasti ada solusi. Gak bisa kira-kira kalau keputusan," ungkap Agus saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI