Sebelumnya, pada November 2020 lalu, ratusan bus Transjakarta yang terbengkalai di sebuah lahan tepatnya di Jalan Raya Dramaga, Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dihancurkan. Bangkai bus Transjakarta tersebut dipotong-potong untuk diolah kembali.
Setelah dipotong, bangkai bus itu dilebur di tempat peleburan daerah Cakung, Jakarta Timur.
Seorang mandor di lokasi bus berada, Fakhrul Roji mengatakan untuk mengerjakan penghancuran bangkai bus Transjakarta itu, ia menyediakan karyawan sebanyak 100 orang lebih. Menurutnya, pengerjaan satu bus membutuhkan waktu satu hari lebih dengan dikerjakan oleh empat sampai lima orang.
"Kalau cepat satu tim bisa satu hari lebih penghancuran ini. Petugas yang menghancurkan ini ada sekitar empat sampai lima orang. Saya bawa karyawan dari berbagai daerah," kata Fakhrul.
Ia menjelaskan, dalam penghancuran bangkai bus Transjakarta tersebut ia harus menyediakan ratusan tabung gas. Tujuannya untuk membakar badan bus dan memotong menjadi beberapa bagian menggunakan mesin.
"Tiap hari saya harus menyediakan 40 tabung gas LPG, dan gas oksigen saya bawa dari Cirebon kurang lebih 300 gas. Untuk bakar dan memotong badan bus," jelasnya.