Di sanalah penolakan tersebut terjadi, hingga Euis sempat adu mulut dengan perawat yang ada d isana. Ia meminta agar Kurnaesi diperiksa terlebih dahulu, namun perawat yang berjaga di sana menolak dengan alasan ruangan PONEK dan ICU penuh.
Ia pun menyayangkan tenaga kesehatan yang tidak berupaya memeriksa. Merasa sedih dan kecewa, Euis mengusulkan pada keluarga pasien agar Kurnaesih di bawa ke rumah sakit lainnya.
Pihak keluarga setuju dan akhirnya Kurnaesih dirujuk ke rumah sakit lain di Kota Bandung. Namun dalam perjalanan, Kurnaesih mengembuskan napas terakhir. Sebagai tenaga kesehatan, Euis pun ikut merasa sangat malu dan kecewa dengan kinerja rekan seprofesinya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan