Selama tes tersebut dilakukan, pasien akan terus diperiksa terkait detak jantung, tekanan darah, dan lain sebagainya untuk dievaluasi bagaimana tubuhnya merespon perubahan posisi. Pemeriksaan tersebut menggunakan elektroda pada dada, lengan dan kaki pasien beserta monitor yang menunjukkan hasil tersebut.
Ketika elektroda dipasang, maka alat EKG atau elektrokardiogram akan digunakan. Alat pengukur tekanan darah akan digunakan oleh dokter untuk mengawasi tekanan darah pasien.
Selanjutnya, apabila pasien membutuhkan obat-obatan, maka obat tersebut akan diberikan dalam bentuk infus. Reaksi tubuh pasien selama menerima obat pun terus diawasi.
Berikutnya, jika pasien mampu sadar selama tes tersebut, maka terapi berlangsung dengan baik. namun jika pasien pingsan dalam posisi berdiri, maka meja akan diubah ke posisi horizontal. Pasien akan terus diawasi selama 20 (dua puluh) menit sebelum tes benar-benar berakhir.
Tilting table ini tidak memiliki resiko komplikasi yang serius bagi pasien karena non-invasif. Meskipun pasien pingsan, bukan berarti tes ini tidak efektif.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma