Suara.com - PDI Perjuangan memastikan hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo dalam keadaan baik. Hanya saja diakui PDIP, hubungan keduanya kerap dibentur-benturkan.
Hubungan Jokowi-Megawati kekinian dianggap kembali renggang usai absennya Megawati dalam Silaturahmi Ramadhan di DPP PAN. Megawati yang diketahui berada di luar negeri, tidak mengirimkan perwakilan PDIP untuk datang. Hal ini yang kemudian memicu spekulasi kerenggangan hubungan.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengklaim Megawati bukannya absen karena enggan hadir. Melainkan berhalangan datang seiring adanya kegiatan.
"Ketum DPP PAN sudah menjelaskan bahwa ada di luar negeri, ada acara, kenapa fakta itu mau dihilangkan? Kemudian tiba-tiba mau dibenturkan," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).
Menurut Said upaya membenturkan Jokowi dan Megawati bukan sekarang saja terjadi. Upaya itu dianggap terus berulang dari dulu hingga kini
"Dari dulu Bu Mega akan dibenturkan dengan Pak Jokowi, dari dulu, bukan hanya sekarang," ujar Said.
Presiden Punya Sopan Santun
PDI Perjuangan tidak yakin Jokowi ingin lepas dari bayang-bayang Megawati Soekarnoputri demi menjadi king maker atau penentu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.
Said menilai Jokowi tidak memiliki sikap demikian.
Baca Juga: Peran Kunci Jokowi Di Balik Wacana Koalisi Besar, Perkuat Peluang Prabowo Jadi Capres?
"Saya nggak yakin. Presiden punya sopan santun dan etika politik yang luar biasa," kata Said.