Dalam praktik perdukunannya, Slamet dibantu oleh seseorang berinisial BS. BS inilah yang membantu membuat postingan iklan di Facebook dengan menyebut Slamet memiliki kemampuan penggandaan uang. Dari sinilah korban yang tergiur mendatangi Slamet hingga menjadi korban pembunuhan sang dukun palsu.
Dalam prosesnya, Slamet memberikan berbagai alasan kepada korbannya terkait hasil penggandaan uang. Ketiga para korban datang menagih, Slamet akhirnya melancarkan aksinya untuk membunuh mereka.
Para korban disebut polisi menyetor duit beragam, mulai dari Rp 40 juta hingga Rp 50 juta dengan iming-iming bisa digandakan menjadi miliaran rupiah.
Dalam aksinya, Slamet membunuh korbannya dengan dalih ritual meminum air. Air itu nyatanya sudah dicampur racun ikan potasium hingga membuat para korban lambat laun hilang kesadaran.
Disebut ada satu korban belum meninggal usai diracun, namun oleh Slamet kemudian dikubur hidup-hidup. Jasad para korban kemudian dikubur oleh Slamet di jalan setapak menuju hutan dan di sebuah kebun di kawasan desa tempatnya tinggal.