“Kalau kesulitan, paling-paling kalau ada dapet bos yang agak cerewet, gitu doang,” katanya.
Meski begitu, Atminati tak keberatan kalau harus menambah masa kerjanya dengan sistem infal karena pendapatan yang dianggap melebihi sistem bekerja permanen yang mendapat gaji tetap secara periodik setiap bulannya.
“Saya kan sudah niat bekerja dan kontraknya cuma sebentar, tapi kalau nambah ya okelah. Kontaknya dua minggu tapi nanti kalau nambah oke dong, yang penting dihitungnya infal,” tutur Atminati.
Menyadari Risiko Lebaran Tanpa Keluarga
Staf Admin PT Dani Mandiri Aprilia menjelaskan para PRT infal mayoritas berasal dari Sumatera dan Jawa, khususnya daerah-daerah seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Mereka umumnya dipilih oleh petugas yang disediakan PT Dani Mandiri di masing-masing daerah untuk diskrining pengalaman dan latarbelakangnya.

Meski saat ini sudah memasuki momen mendekati Idulfitri, perempuan yang akrab disapa Lia itu menyebut permintaan terhadap PRT infal tidak terlalu banyak.
“Dari 2020 itu kan pandemi, pandemi sampai sekarang kami mengalami penurunan drastis sebenernya,” kata Lia.
Meski begitu, Lia mengatakan keadaan mulai membaik seiring tahun berganti. Terlebih, kondisi pandemi Covid-19 juga sudah makin membaik sehingga permintaan terhadap PRT infal berangsur-angsur meningkat.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Baju Lebaran Kekinian untuk Wanita, Sudah Punya?
"Kalau untuk permintaan PRT infal, sebenernya kalau dari yang pandemi, menurun juga jauh, cuma dari tahun ke tahun, dari 2020 sampe 2022 dan 2023 ini sudah ada peningkatannya sebenarnya, tapi kalau dibanding 2019 itu jauh banget. Tahun ini sudah mulai ada peningkatan permintaan, mulai lancar,” tutur dia.
Lia mengaku tidak bisa memerinci jumlah pasti PRT infal yang disalurkan PT Dani Mandiri pada Lebaran 2023 ini. Namun, dia memastikan para pekerja menyadari risiko mereka untuk tidak menghabiskan waktu bersama keluarga saat hari raya.
“Mereka sebenernya menyadari risikonya ya. Mereka seperti itu memang sudah terbiasa Lebaran tidak di rumah,” katanya.
Bahkan, dia menyebut banyak pekerja yang memilih hanya untuk menjadi PRT infal yang sifatnya musiman. Mereka justru hanya datang ke Jakarta ketika momen-momen besar seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
“Ada juga beberapa PRT yang kerjanya cuma untuk infal saja, hari biasa enggak kerja,” ucap Lia.
Setelah momen-momen tersebut dan masa kontrak PRT infal habis, lanjut Lia, umumnya permintaan terhadap jasa PRT permanen meningkat.