Tengok Lagi 4 Kontroversi Ganjar Pranowo yang Kini Resmi Jadi Capres PDIP

Jum'at, 21 April 2023 | 15:19 WIB
Tengok Lagi 4 Kontroversi Ganjar Pranowo yang Kini Resmi Jadi Capres PDIP
Ganjar Pranowo - Tengok Lagi 4 Kontroversi Ganjar Pranowo yang Kini Resmi Jadi Capres PDIP (Dok. Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ganjar pernah mengeluarkan kebijakan yang cukup kontroversial, yakni Dua Hari Jateng di Rumah Saja tanggal 6-7 Februari 2021.

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran bernomor 443.5/0001933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah.

Dalam surat itu, Ganjar mengimbau seluruh masyarakat Jateng berada di rumah selama dua hari, kecuali pekerja di sektor esensial.

3. Akui sering nonton film porno

Tak sampai disitu, Ganjar pun pernah menuai kontroversi saat dirinya mengungkap bahwa ia sering menonton film porno.

Saya kan orang dewasa, salah saya dimana? Lah wong saya suka kok (nonton film porno). Saya sudah dewasa dan juga sudah punya istri. Kan yang enggak boleh itu ngirim (menyebarkan film porno),"tutur Ganjar Pranowo. Akibat pernyataannya tersebut, banyak warganet yang menyayangkan perkataan Ganjar sebagai pejaba publik yang harusnya bisa menjaga tutur kata di masyarakat.

4. Tolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 

Ganjar pun pernah menyatakan ketegasannya soal penolakan terhadap kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 yang harusnya diadakan di Indonesia pada 20 Mei 2023 mendatang. Ia pun secara blak-blakan mengaku tidak ingin Israel dihadirkan sebagai timnas di Piala Dunia U- 20

"Dalam konteks Piala Dunia U-20 ini, kami mendorong upaya-upaya yang semestinha dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini, meminta agar U-20 tetap dijalankan dengan sukses tapi tidak menghadirkan Israel," tegas Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/03/2023) lalu.

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Capres PDIP, Ganjar: Bismillah Mudah-mudahan Saya Mampu

Ia mengaku bahwa penolakannya ini karena Indonesia berkomitmen untuk membantu negara Palestina merdeka dari Israel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI