"Dugaannya begitu (barang bukti pistol yang ditemukan milik pelaku)," kata Komarudin kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Adapun, kondisi dari pelaku sendiri menurut Komarudin telah meninggal dunia. Motif hingga kronologis pasti kejadian ini menurutnya didalami.
"Pelaku sudah meninggal," kata Komarudin.
Berdasar informasi awal, kata Komarudin, peristiwa penembakan ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Kekinian penyidik tengah melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP dan memeriksa saksi-saksi.
"Nanti kalau sudah dapat identitas pelaku latar belakang dan sebagainya, modus dan sebagainya nanti kita rilis," kata dia.
Sebelumnya diberitakan Suaralampung.id, pelaku penembakan di Kantor MUI bernama Mustopa. Pria asal Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, mengakui sebagai nabi mewakili Nabi Muhammad SAW.
Di Lampung, Mustopa pernah ditangkap aparat kepolisian Polsek Telukbetung Selatan karena memecahkan kaca ruangan Ketua DPRD Lampung di tahun 2016.
Aksinya memecahkan kaca ruangan Ketua DPRD Lampung itu diketahui petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang berjaga. Alhasil Mustopa babak belur dipukuli petugas Satpol PP.
Alasan Mustopa bertindak nekat karena keinginannya menyampaikan dirinya sebagai wakil Nabi Muhammad SAW tidak ditanggapi.
Mustopa yakin dirinya wakil Nabi Muhammad SAW setelah mengklaim bertemu Rasulullah SAW di dalam mimpi di tahun 1982. Dalam mimpi itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkannya mengaji.
Mustopa sempat mendatangi Kantor MUI Pesawaran menyampaikan bahwa dirinya adalah pengganti Nabi Muhammad SAW. Reaksi MUI ketika itu marah dan tidak percaya dengan perkataan Mustopa.