
Habiburokhman menegaskan tidak ada pembahasan yang memesangkak Ganjar sebagai capres dan Prabowo sebagai cawapres di dalam pertemuan di Istana, Selasa malam.
"Tapi yang jelas nggak ada pembahasan Pak Prabowo, apa Ganjar-Prabowo ngggak ada, kita nggak tahu si Pak Rommy dapatnya dari mana," ujar Habiburokhman.
Bahas Capres-Cawapres
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy alias Rommy, mengatakan, bahwa silaturami pertemuan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dengan enam ketua umum partai politik koalisi pemerintahan di Istana Merdeka, Jakarta malam ini berpotensi untuk mewujudkan Koalisi Besar.
Terlebih Koalisi Besar itu untuk mengusung pasangan calon Ganjar Pranowo berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Selain Halal bi Halal di tengah masih di bulan Syawal, pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum Parpol pendukung Pemerintah minus Nasdem, berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai Capres-Cawapres," kata Rommy kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).
Menurutnya, sinyal tersebut berdasarkan pada fakta jika 2 figur tersebut teratas di berbagai hasil survei. Kemudian menurut Rommy juga PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019 berhak mengusung figur sebagai capres, sementara Gerindra sebagai pemenang kedua berhak mengusung cawapres.
Kendati begitu, adanya wacana tersebut, kata dia, akan bergantung pada Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Tentu hal ini terpulang ke Prabowo, apakah bersedia menjadi cawapres di tengah amanat partainya untuk menjadi capres," tuturnya.
Baca Juga: Gerindra Terus Maksimalkan Upaya Prabowo Capres, Harap Makin Banyak Partai Gabung