Mulai terjun ke politik
Setelah pensiun dari militer, barulah Moeldoko menapaki karier di dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Hanura pada 2016, yang ketika itu dipimpin oleh Oesman Sapta Odang.
Di Partai Hanura, Moeldoko langsung menduduki jabatan mentereng, yakni Wakil Ketua Dewan Pembina, mendampingi WIranto yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina.
Sejak itulah karier politik Moeldoko berjalan mulus. Pada 17 januari 2018, mantan Panglima TNI itu ditunjuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Teten masduki.
Di periode kedua pemerintahan Jokowi, Moeldoko masih dipercaya untuk memegang jabatan yang sama hingga kini.
Sepak terjang Moeldoko di ranah politik tidak terlepas dari kontroversi. Salah satunya adalah ketika ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang pada 2021 lalu.
Manuver itu dianggap kontriversial, sebab KLB Partai Demokrat itu dianggap sebagai upaya untuk melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Namun akhirnya upaya politik itu dianulir oleh pemerintah. Kementerian Hukum dan HAM tidak mengakui hasil KLB Partai Demokrat Deli Serdang.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Jawaban Anies soal Ahok Jadi Cawapres Pendampingnya: Baik Juga