Adu Karier Jokowi vs Megawati: Salah-satunya Dituding Banyak Bohongi Prabowo

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 24 Mei 2023 | 08:21 WIB
Adu Karier Jokowi vs Megawati: Salah-satunya Dituding Banyak Bohongi Prabowo
Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023). (Dok. PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jokowi sebelum terjun ke dunia politik merupakan seorang pengusaha di bidang mebel. Ia pernah berkarir di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Baru pada tahun 2005, Jokowi menjajal dunia politik dengan memberanikan diri maju di Pilkada Solo, diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Jokowi dan wakilnya, F.X. Hadi Rudyatmo alias Rudy berhasil memenangkan Pilkada tersebut dan resmi menjadi Wali Kota Solo.

Kepemimpinan Jokowi di Surakarta berhasil membuahkan pembenahan baik di birokrasi maupun infrastruktur. Jokowi juga menelurkan ide untuk mencanangkan bus Batik Solo Trans, meremajakan Jalan Slamet Riyadi, dan merelokasi pedagang kaki lima ke lokasi yang lebih memadai.

Jokowi kemudian mengalami perkembangan karier yang signifikan dari menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI untuk dua periode.

Perjalanan karier Megawati

Berbeda dengan Jokowi, Megawati merupakan seorang politisi veteran yang telah bertarung di medan politik bahkan sejak masa Orde Baru.

Megawati merupakan salah satu tokoh oposisi yang kondang di masa Orde Baru saat rezim Soeharto berkuasa dan Golkar menjadi partai yang dominan.

Sebelum menjajal berkarier di bidang eksekutif, Megawati sempat berkecimpung di bidang legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Baca Juga: Cak Imin Lapor ke Presiden Mau Jadi Cawapres Prabowo, Respons Jokowi: Lanjutkan!

Baru pada tahun 2001,  MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR dan menghasilkan keputusan untuk memberikan kursi kepresidenan kepada Megawati usai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kala itu menjabat sebagai presiden berupaya membekukan MPR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI