Pendamping korban dari UPT (Unit Pelaksana Teknis) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah, Salma Masri mengungkap bahwa ada penyakit tumor ganas yang menimpa anak berusia 15 tahun itu.
Gejala dirasakan korban setelah mengalami pemerkosaan yang bertubi-tubi, diantaranya sakit di bagian perut dan vagina, serta mengeluarkan cairan berbau busuk.
Kondisi korban pemerkosaan sempat memburuk
Kondisi kesehatan korban sebelumnya dilaporkan terus memburuk pasca diperkosa 10 orang yang tiga di antaranya adalah guru, kepala desa, serta anggota polisi dari Satuan Brimob. Hal ini semakin diperparah dengan kesehatan mentalnya yang terguncang.
Korban pun lantas diberikan pendampingan dari segi hukum serta psikologis dari UPTD Perempuan dan Anak Provinsi Sulawesi Tengah. Sementara itu, polisi hingga kini masih terus mendalami kasus tersebut.
Dikatakan oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Joko Wienartono, setiap tersangka menyetubuhi paksa sang korban lebih dari satu kali. Naasnya, bahkan ada yang tega melakukannya sampai enam kali.
Sementara waktu dan lokasi kejadian, lanjutnya, dilakukan di tempat berbeda-beda. Salah satu pelaku dari mereka, dilaporkan pernah memperkosa korban di dalam mobil yang kini sudah disita untuk dijadikan barang bukti.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Rekam Jejak Kapolda Sulteng yang Sebut Pemerkosaan ABG Sebagai Persetubuhan