Bantah Isu Keretakan, PDIP Sebut Hubungan Jokowi-Megawati bak Anak-Ibu

Senin, 05 Juni 2023 | 09:27 WIB
Bantah Isu Keretakan, PDIP Sebut Hubungan Jokowi-Megawati bak Anak-Ibu
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak Presiden Joko Widodo atau Jokowi duduk bersama untuk membahas arah masa depan bangsa dan negara. (Foto dok. PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sempat beredar isu adanya keretakan dalam hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno gegara arah dukungan di Pilpres 2024. PDIP langsung sigap membantah isu tersebut.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan hubungan Jokowi dengan Megawati masih berjalan dengan baik. Bahkan ia menyebut kalau hubungan keduanya sudah seperti keluarga.

"Tapi di dalam praktiknya selama ini hubungan sangat baik, Jokowi juga ngomong kalau hubungannya dengan bu Mega ini seperti ibu dan anak," kata Hasto ditemui setelah acara konsolidasi PDIP DKI Jakarta di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2023).

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)

Bukan hanya Jokowi, Hasto mengklaim kalau keluarganya juga mendukung penuh keputusan PDIP dalam urusan Pilpres 2024, sebut saja seperti Gibran Rakabuming Raka maupun Bobby Nasution.

"Kemudian mas Gibran, mas Bobby juga nyaman bersama PDI Perjuangan all out," ucapnya.

Lebih lanjut, Hasto menilai kalau isu itu sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan politik.

"Narasumber ini kan tidak disebutkan namanya, sehingga punya kepentingan-kepentingan politik tertentu pasti dari orang per orang yang memang punya kepentingan politik sendiri," tuturnya.

Disorot Media Asing

Baru-baru ini, media berita asing ternama asal Singapura, The Strait Times, menerbitkan sebuah artikel pada Kamis (1/6/2023) tentang keretakan kedua politisi PDIP tersebut.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan Bakal Cawe-cawe, Denny Indrayana: Semakin Membahayakan Keadilan dalam Pilpres 2024

Adapun 'gosip' itu ditulis disebabkan oleh deklarasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres partai banteng pada 21 April lalu.

Seorang politisi senior PDIP yang enggan disebutkan namanya memberi tahu The Straits Times soal kekecewaan Jokowi karena hampir tidak ikut dilibatkan oleh Megawati dalam memilih Ganjar sebagai capres.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan  Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di peresmian Masjid At Taufiq yang terletak di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, di seberang Gedung Sekolah Partai PDIP,  Rabu (8/6/2022). (Ist/ dok. PDIP)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di peresmian Masjid At Taufiq yang terletak di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, di seberang Gedung Sekolah Partai PDIP, Rabu (8/6/2022). (Ist/ dok. PDIP)

Sang presiden, katanya sangat terkejut dan tidak menyangka deklarasi pencapresan itu dilakukan pada 21 April.

Lalu, politisi lain yang tak disebutkan namanya juga menyampaikan kekesalan Jokowi kian meningkat usai sarannya direspons dingin oleh Ketum PDIP. Saran itu berupa rekomendasi dua nama calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar.

Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Alasannya, karena Sandiaga berperan dalam kemenangan menantu Jokowi, Bobby Nasution, saat pemilihan Walikota Medan 2020. Lalu, keluarga Erick merupakan penyumbang utama dana kampanye Jokowi pada Pilpres 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI