Ia lantas menantang Mahfud untuk blak-blakan menyebut siapa orang atau okunum yang dimaksud.
Banyak penyusup di lembaga pemerintah
Mahfud juga menyebut kalau saat ini banyak penyusup yang masuk ke sejumlah lembaga pemerintahan.
Menurut dia, keberadaan penyusup itu malah melemahkan lembaga tersebut. Meski begitu, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai penyusup yang dimaksud.
“Di berbagai struktur, lembaga pemerintahan itu sekarang banyak penyusup-penyusup, yang justru melemahkan, bukan menguatkan, jangan kita terlena, menutup mata, dengan upaya pelemahan struktur dari dalam,” ujar dia.
Minta proses seleksi diperketat
Imbas dari adanya penyusup di lembaga pemerintahan, lanjut Mahfud, adalah semakin lemahnya system di internal lembaga itu.
Karena itulah, ia meminta agar proses seleksi atau rekrutmen di lembaga pemerintah dipereketat untuk meminimalisir masuknya penyusup tersebut.
“Tidak boleh berdasar pesanan, terutama untuk lembaga-lembaga penegak hukum,” ucap Mahfud.
Baca Juga: Jokowi Sudah Minta Mahfud MD Tangani Masalah Utang Jusuf Hamka Sejak 2022
Mahfud: Korupsi kini lebih gila dari orde baru
Menko Polhukam Mahfud MD juga menyebut kalau perilaku korupsi di Indonesia saat ini semakin menggila dan lebih tinggi dibandingkan awal orde baru.
Ia mengungkapkan hal itu dengan mengutik Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia awal Orde baru yang berada di angka 20. Namun kini angkanya terus naik,hingga pada 2022 menyentuh angka 34.
"Kalau kita lihat di awal Orde Baru, indeks ini rasio, indeks persepsi korupsi kita itu 20, masih rendah sekali. Tapi setelah reformasi naik sampai akhirnya di tahun 2021 itu mencapai 38, rata-rata naik 1 lah," sambungnya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan