Sejarah Pangeran Diponegoro, Kenapa Dimakamkan di Sulawesi?

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 15 Juli 2023 | 18:36 WIB
Sejarah Pangeran Diponegoro, Kenapa Dimakamkan di Sulawesi?
Sejarah Pangeran Diponegoro. (ikpni.or.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pangeran Diponegoro menjadi pembicaraan setelah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengusulkan memindah makam pahlawan tersebut ke Yogyakarta.

Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan Tanah Air yang melawan penjajahan Belanda. Sosok tersebut sangat dikenal luas karena perannya yang memimpin Perang Jawa.

Seperti diketahui, Perang Jawa terjadi pada tahun 1825-1830, antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda. Perang tersebut terjadi karena pangeran tak menyetujui adanya campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.

Pangeran Diponegoro adalah putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III yang lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785.

Namun, di akhir hayatnya, Pangeran Diponegoro tak dimakamkan di tanah kelahirannya. Pangeran Diponegoro justru dimakamkan di Makassar.

Lantas, mengapa Pangeran Diponegoro dimakamkan di Makassar? Seperti apa sejarahnya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Perjalanan Pangeran Diponegoro ke Makassar yaitu karena ia berhasil diringkus oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Manado. Lalu, pengasingan Pangeran Diponegoro tersebut kemudian dipindahkan ke Benteng Benteng Rotterdam, Makassar. Di kota dengan ciri khas Angin Mamiri tersebut, Pangeran Diponegoro diasingkan sampai wafat.

Oleh karenanya, Pangeran Diponegoro dimakamkan di Kompleks Kampung Jawa, Makassar. Adapun lokasi pemakaman tepatnya yaitu di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar.

Untuk diketahui, kompleks makam Pangeran Diponegoro tampak sederhana, bahkan bisa dibilang sempit karena dihimpit oleh bangunan tinggi menjulang yang berada di tengah kota.

Baca Juga: Usul Makam Pangeran Diponegoro Dipindahkan, Prabowo Subianto Dinilai Semakin Berbahaya

Bangunan makam ini terdiri dari pintu gerbang, pendapa, mushala, dan juga 66 makam lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI