Abraham saat diwawancarai wartawan, Rabu (19/7/2023) mengutarakan bahwa OTT sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan penindakan korupsi.
Semakin banyak OTT yang dikerahkan, maka semakin banyak kasus-kasus korupsi yang terkuak.
Abraham juga membalik logika Luhut, yakni ketika OTT semakin jarang, maka justru korupsi akan semakin sering.
Novel Baswedan khawatir skor pemberantasan korupsi anjlok
Senada dengan Abraham Samad, eks penyidik senior KPK Novel Baswedan juga menilai potensi buruk peningkatan korupsi ketika publik mengamini perkataan Luhut.
Novel dalam keterangannya, Rabu (19/7/2023) khawatir indeks persepsi korupsi atau IPK Indonesia akan anjlok dan terjun bebas.
Novel mengkhawatirkan apa yang keluar dari mulut Luhut itu dapat dijadikan dalih para penyidik atas lemahnya penegakan korupsi.
Kekhawatiran lainnya yang muncul yakni pernyataan Luhut dapat melemahkan semangat KPK memberantas korupsi.
ICW sebut Luhut asal bicara
Baca Juga: Akuisisi Saham Rugikan Negara Rp 100 Miliar, Dirut PT Bukit Asam Diperiksa
Kritik terhadap celetukan Luhut juga keluar dari pihak Indonesia Corruption Watch atau ICW..