Muncul Matahari Kembar di PDIP, Ada yang Loyal ke Jokowi, Kader Senior Coba Lepaskan Belenggu Megawati

Kamis, 20 Juli 2023 | 11:41 WIB
Muncul Matahari Kembar di PDIP, Ada yang Loyal ke Jokowi, Kader Senior Coba Lepaskan Belenggu Megawati
Presiden Joko Widodo (kanan) memegang tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (kiri) saat berjalan bersama di sela berlangsungnya Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). [ANTARA FOTO/Monang Sinaga].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indikasi Perpecahan

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Khoirul Umam melihat ada indikasi perpecehan di internal PDI Perjuangan menyisul kunjungan Budiman Sudjatmiko ke kediaman Prabowo Subianto.

Menurutnya kedatangan Budiman pada Selasa (18/7) ke Kertanegara itu mengindikasikan kian terpecahnya barisan internal PDIP yang tengah mengusung Ganjar Pranowo.

"Di saat yang sama, statement Budiman yang menggarisbawahi tentang pentingnya pemimpin militer, senior dan berpengalaman mengadapi ketidakpastian global, juga menyiratkan secara jelas dukungan politiknya pada pencapresan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang," tutur Umam dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).

Umam mengatakan manuver Budiman berkunjung ke Ketua Umum Partai Gerindra tampaknya betul-betul di luar kontrol PDIP.

Budiman Sudjatmiko menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jaksel pada Selasa (18/7/2023) malam. [Suara.com/Novian]
Budiman Sudjatmiko menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jaksel pada Selasa (18/7/2023) malam. [Suara.com/Novian]

Umam memandang Budiman melakukan manuver sebagai reaksi atas upaya pihak-pihak tertentu di internal PDIP yang mencoba meminggirkan peran Budiman di PDIP.

"Hal itu diindikasikan oleh tidak diberikannya posisi pencalegan yang layak bagi Budiman, dan dirinya juga tidak dilibatkan dalam tim pemenangan pencapresan Ganjar Pranowo. Karena itu, Budiman merasa tidak punya beban dan memilih untuk menjadi 'partikel bebas' yang seolah tidak ingin didikte oleh aturan organisasi konstitusi partai PDIP," kata Umam.

Umam berujar merapatnya Budiman ke Prabowo sekaligus menunjukkan sinyal semakin kuat konsolidasi kalangan mantan aktivis 98 di lingkaran Prabowo.

"Hal ini tentu unik sekaligus ironis. Unik karena Prabowo akhirnya bisa meyakinkan simpul-simpul jaringan kekuatan yang dulu sangat efektif mendegradasinya di Pilpres 2014 dan 2019. Tapi juga ironis karena sejarah Reformasi 1998 juga mewariskan tanggung jawab moral perjuangan kepada jaringan aktivis 98 yang kini bertransformasi jadi politisi dan sel-sel relawan itu," tutur Umam.

Baca Juga: Dipanggil PDIP Gegara Ulahnya Temui Prabowo, Budiman Sudjatmiko Santai: It's Oke, Biasa Saja

"Tentunya manuver ini akan memantik kekecewaan besar dari masyarakat yang masih peduli sejarah reformasi, namun nature politik hari ini memang telah berubah," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI