8. Korban dari Kalangan S2 hingga Buruh
Kombes Hengki juga mengatakan para korban itu datang dari berbagai kalangan profesi dari mulai S2 hingga buruh. Mereka nekat menjual ginjal melalui sindikat ini karena terhimpit permasalahan ekonomi.
"Hasil pemeriksaan sebagian korban punya motif ekonomi sebagai dampak dari pandemi, sebagian besar kehilangan pekerjaan. Profesi korban pedagang, guru privat, calon pendonor ini ada S2 dari universitas ternama, buruh, sekuriti dan sebagainya," ucap Kombes Hengki.
9. Modus Sindikat TPPO
Polisi mengungkap modus sindikat TPPO penjual organ ginjal ke Kamboja dengan cara merekrut calon donor melalui Facebook. Korban diiming-imingi uang hingga Rp 135 juta.
"Modus operandi mereka ini merekrut dari medsos Facebook. Ada 2 akun dan 2 grup komunitas yakni 'Donor Ginjal Indonesia' dan 'Donor Ginjal Luar Negeri'," jelas Kombes Hengki.
Tersangka juga merekrut korban dari mulut ke mulut. Bahkan beberapa tersangka adalah mantan donor. Sindikat ini juga memalsukan rekomendasi perusahaan dengan cara calon donor yang berangkat ke luar negeri seakan hendak mengikuti family gathering di Kamboja.
Kontributor : Trias Rohmadoni