Demokrasi disalahgunakan
Tak hanya sopan santun dan budi pekerti yang terkikis, hal lain yang membuat Jokowi gusar adalah adanya upaya penyalahgunaan kebebasan dan demokrasi di masyarakat.
Menurutnya, kini kebebasan dan demokrasi justru digunakan oleh sebagian orang untuk melampiaskan kedengkian dan berbagai fitnah.
Untuk mengekspresikan hal itu, Jokowi menyebutnya sebagai polusi di wilayah budaya yang sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia.
“Cacian dan makian yang ada justru membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas publik, bersatu menjaga mentalitas masyarakat, bersatu kita tetap melangkah maju menjalankan transformasi bangsa menuju Indonesia maju,” tutur Jokowi
Dipanggil dengan sebutan ‘Pak Lurah’
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga mengaku heran karena beberapa kali ia dipanggil dengan sebutan ‘Pak Lurah’ oleh berbagai pihak.
Ia mengatakan, istilah itu seringkali ia dengar dan belakangan baru menyadari kalau sebutan itu mengacu pada dirinya.
Dengan nada agak meninggi, Jokowi lantas menegaskan kalau dirinya bukanlah seorang lurah, melainkan dirinya adalah Presiden Republik Indonesia.
Baca Juga: Gaji Pensiunan PNS dan TNI/Polri Juga Naik 12% di 2024
"Ternyata Pak Lurah itu kode. Tapi perlu saya tegaskan, saya bukan ketua umum parpol, bukan ketua umum partai politik, bukan juga ketua koalisi partai. Saya bukan lurah, saya adalah Presiden Republik Indonesia," tegasnya.
Kontributor : Damayanti Kahyangan