Suara.com - Pada tahun 2023 ini, Maulid Nabi Muhammad akan jatuh pada hari Selasa, 26 September 2023. Sebagai bentuk rasa syukur atas hari lahir Nabi Muhammad SAW, banyak yang merayakan hari tersebut, tetapi bagaimana sebenarnya hukum perayaan Maulid Nabi?
Banyak umat Muslim berlomba merayakan Maulid Nabi sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang kemudian membawa petunjuk dari Allah SWT. Namun sebelum melakukannya, cari tahu hukum perayaan itu terlebih dahulu!
Bagaimana hukum merayakan maulid nabi?
Melalui talkshow Shihab & Shihab di kanal YouTube Najwa Shihab, Quraish Shihab menjelaskan bahwa boleh-boleh saja merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW selama tidak dilakukan secara berlebihan dan sesuai anjuran.
“Yah ndak ada masalah (merayakan ulang tahun), kita merayakan itu sebagai rasa syukur. Alhamdulillah diberi kesehatan hidup dan mengabdi sebagai hamba Allah, asal tidak berlebihan” ungkap ulama yang merupakan ayah Najwa Shihab tersebut.
“Maaf saja jika saya kerap mengkritik sehingga ada orang yang beranggapan bahwa saya tidak suka acara Maulid Nabi. Makan besar-besaran sampai jutaan bahkan belasan juta, padahal lingkungannya butuh klinik, butuh taman baca, itu lebih baik uangnya disalurkan daripada dihabiskan untuk perayaan berlebihan” tambah ulama asal Sulawesi Selatan itu.
Perayaan ulang tahun, termasuk pada hari lahir Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya menjadi ajang rasa syukur. Namun, ketika perayaan tersebut sudah dilakukan secara berlebihan, maka tidak lagi dibenarkan.
Maka, hukum merayakan maulid Nabi adalah boleh selama tidak berlebihan dan sesuai dengan kaidah dalam Islam.
Cara merayakan maulid nabi
Baca Juga: Berapa Hari Libur Maulid Nabi Muhammad 2023? Bersiaplah Liburan Panjang!
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merayakan maulid nabi.