Suara.com - Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Wahyu Widodo menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah (Jateng) selama kepemimpinan Ganjar Pranowo stabil.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul Ganjar purnatugas dari jabatannya sebagai Gubernur Jateng pada Selasa (5/9/2023).
"Melihat dari indikator ekonomi makro, melihat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir, sebenarnya sangat stabil. Bahkan 5 tahun terakhir sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Wahyu kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).
Ia menyebut, program akselerasi ekonomi Ganjar selama ini sukses mengatasi masalah kemiskinan multidimensi di Jateng.
"Makanya, kita kenal kemiskinan multidimensi itu, karena orang sudah miskin mau dikeluarkan dari garis kemiskinan, tetapi yang di atas garis kemisikinan berpotensi jatuh ke jurang kemiskinan juga," tuturnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Ganjar telah sukses mengentaskan satu juta warga miskin.
Jumlah penduduk miskin di Jateng berkurang dari 4,83 juta menjadi 3,86 juta jiwa. Adanya hal itu, disebutnya tidak lepas dari program-program yang selama ini dijalankannya untuk meningkatkan perekonomian Jateng dari hulu ke hilir.
Jika melihat program yang dilakukan Ganjar di hulu, salah satunya SMKN Jawa Tengah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Melalui program ini, Ganjar memberi beasiswa kepada siswa miskin untuk mendapatkan pendidikan vokasi, sehingga mereka bisa siap bekerja dan meningkatkan derajat ekonomi keluarganya.
Baca Juga: Sarankan Umrah Usai Lepas Jabatan Gubernur Jateng, PDIP Ingin Ganjar Healing Sebelum Fokus Nyapres?
Pada 30 Agustus 2023 lalu, Presiden Joko Widodo mengunjungi SMKN Jawa Tengah. Jokowi pun menyebut program Ganjar tersebut mampu mempercepat peningkatan ekonomi dan layak diaplikasikan di tingkat nasional.