SBY juga meraih penghargaan Tri Saksi Wiratama yangmerupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik dan kecerdasan intelektual seorang taruna.
Karier di militer
Pada usia 24 tahun, SBY lulus AKABRI dan memulai kariernya di Kostrad sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad.
Sejumlah tugas di kemiliteran ia lalui dengan baik. Bahkan di tengah-tengah tugas militernya, SBY masih sempat mengikuti sejumlah pendidikan, pelatihan dan kursus militer di dalam dan luar negeri.
Saat usianya menginjak 47 tahun, SBY menjabat sebagai Kasdam Jaya mendampingi Pangdam Jaya Sutiyoso. Setelah itulah karier militernya menanjak terus hingga menjabat sebagai Pangdam II/Sriwijaya.
Dan jelang reformasi, tepatnya pada 1998, SBY sempat duduk di MPR RI sebagai Ketua Fraksi ABRI. Ketika itu karier militernya terhenti pada jabatan Kepala Staf Terirorial (Kaster) ABRI pada 1998-1999.
Jejak politik sampai terjun ke pemerintahan
SBY pertama kali masuk ke pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur setelah Pemilu 1999.
Ketika itu, ia menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Enegeri (Mentamben) lalu beralih menjadi Menkopolsoskam.
Baca Juga: SBY ke Prabowo: For You, Saya Siap Turun Gunung!
Ketika presiden Gus Dur lengser dan digantikan Megawati Soekarnoputri, SBY tetap bertahan dalam kabinet sebagai Menko Polhukam.
Jelang masa jabatan Megawati habis, pada 2004, SBY mengundurkan diri sebagai menteri dan mendirikan Partai Demokrat.
Tak disangka, melalui partai tersebut, SBY berhasil meraih posisi sebagai Presiden RI periode 2004-2009 bersama Jusuf Kalla sebagai wakilnya.
Tak hanya sekali, SBY menjabat sebagai Presiden RI dua periode, yakni pada 2009-2014 bersama Boediono sebagai wakilnya.
Setelah tak lagi menjabat sebagai presiden, SBY tetap aktif di Partai Demokrat hingga kini dengan menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Kontributor : Damayanti Kahyangan