Dalam surat, Craig Mokhiber menulis bahwa dia telah gagal dalam memenuhi tugas untuk mencegah kekejaman massal, perlindungan kelompok rentan dan akuntabilitas. Sama halnya dengan pembunuhan dan penganiayaan yang terjadi berturut-turut di Palestina.
Craig Mokhiber merasa gagal apalagi dia sudah berpengalaman di bidang HAM selama lebih dari tiga dekade. Namun, permasalahan antara Israel dan Palestina sudah berlangsung selama beberapa dekade dan dia pun merasa gagal mengatasinya.
Craig Mokhiber mengatakan bahwa di Palestina, rumah warga sipil, sekolah, gereja, masjid, rumah sakit, semua diserang tak ada habis-habisnya. Dalam surat itu, Craig Mokhiber juga menjelaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara-negara di Eropa sepenuhnya terlibat dalam serangan tersebut. Mereka secara aktif memberikan senjata, dukungan ekonomi, intelijen, hingga memberi kedok politik dan diplomatik atas Israel.
Terlihat juga dalam surat, Craig Mokhiber menuliskan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, bagian-bagian penting dari PBB telah menyerah pada kekuatan Amerika Serikat. Tak hanya itu, bahwa PBB juga takut akan lobi Israel dan meninggalkan beberapa prinsipnya.
Craig Mokhiber mempercayai bahwa dahulu PBB memiliki prinsip dan otoritas yang berakar pada integritas badan tersebut. Namun, tampaknya hal itu sudah hilang selama bertahun-tahun. Untuk mengatasi dan memperbaiki hal ini, PBB harus belajar dari sikap prinsip yang diambil dari kota-kota seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir, ketika banyak orang menentang genosida.
Kontributor : Trias Rohmadoni