Selama ini mereka telah terjebak dalam pertempuran sengit dan pemboman udara selama berhari-hari yang disertai blokade oleh Militer Israel.
Melansir Alarabiya, sejumlah saksi menggambarkan situasi mengerikan di RS Al Shifa.
Dalam kondisi darurat, penanganan terpaksa dilakukan di luar prosedur medis yang dilakukan seperti tanpa obat bius, keluarga dengan sedikit makanan dan air yang tinggal di koridor, dan bau busuk dari mayat yang membusuk memenuhi udara.
"Ada jenazah berserakan di kompleks rumah sakit dan tidak ada lagi listrik di kamar mayat," kata Direktur RS Al Shifa Mohammad Abu Salmiya.
Tak hanya itu, mereka juga terpaksa melakukan pemakaman massal untuk jenazah yang meninggal akibat blokade Militer Israel di RS tersebut.
"Kami terpaksa menguburkan mereka di kuburan massal,” tambahnya, memperkirakan sejauh ini 179 jenazah telah dikuburkan, termasuk tujuh bayi baru lahir yang meninggal ketika inkubator mereka mati.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mendesak Israel untuk tidak terlalu mengganggu aktivitas medis rumah sakit tersebut.
“Rumah sakit harus dilindungi,” katanya.
Namun hal tersebut tidak dihiraukan, malah Israel berdalih bahwa fasilitas tersebut digunakan Hamas untuk kepentingan militer.
Baca Juga: Nasib Bayi-bayi Baru Lahir Di Gaza: Disimpan Di Ruang Bedah, Sebagian Tewas Karena Tak Ada Inkubator