"Pembantaian yang menargetkan sekolah UNRWA, pasukan pendudukan menghina komunitas internasional dan PBB, serta menganggap angin lalu semua tuntutan tidak efektif masyarakat internasional yang menyerukan perlindungan warga sipil," terangnya.
Kekejaman Israel masih berlangsung hingga saat ini. Pihak Israel menolak adanya gencatan senjata meski ribuan nyawa melayang di Jalur Gaza.
Aksi Israel digencarkan sejak 7 Oktober 2023. Akibatnya, lebih dari 12 ribu warga Palestina tewas.
Warga yang meninggal dunia meliputi 8.300 perempuan dan anak-anak serta 30 ribu lainnya mengalami luka-luka.
Penyerangan Israel juga menyebabkan ribuan bangunan termasuk fasilitas umum rusak bahkan hancur.
Tak sampai itu, Israel juga memutus pasokan listrik, air, bahan bakar hingga membatasi bantuan kemanusiaan yang hendak masuk ke Jalur Gaza.