Menangis Menantunya Dilantik Jadi KASAD, Ini Kata-kata Luhut soal Pahit Kariernya di TNI AD

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 30 November 2023 | 06:45 WIB
Menangis Menantunya Dilantik Jadi KASAD, Ini Kata-kata Luhut soal Pahit Kariernya di TNI AD
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) memeluk Jenderal TNI Maruli Simanjuntak usai dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Presiden Joko Widodo melantik Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi KSAD menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang telah menjadi Panglima TNI. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

Saat memanggul satu bintang di pundak, Luhut ditugaskan sebagai Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri, lalu sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri TNI-AD pada periode 1996 -1997 dan akhirnya di penghujung karier menjabat sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Jenderal.

Sebagai pembanding, juniornya Prabowo sudah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada 1995 dan Pangkostrad pada 1998. Prabowo sendiri ketika itu adalah menantu Soeharto.

Luhut, dalam renungannya yang lain di Facebook pada Juni 2019, menggambarkan kepahitan yang dialaminya di TNI AD. Renungan itu dicurahkannya saat putranya Paulus Simanjuntak merampungkan pendidikan Seskoad di Amerika Serikat.

Sama seperti Luhut, Paulus juga seorang Kopassus. Tapi bedanya, Paulus tidak melewati jalur Akmil seperti sang ayah, tetapi via Sekolah Perwira Prajurit Karier (Sepa PK).

Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri upacara kelulusan putranya Paulus Pandjaitan (kanan) di Army Commanding General and Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat pada Juni 2019. [Facebook/Luhut Binsar Pandjaitan]
Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri upacara kelulusan putranya Paulus Pandjaitan (kanan) di Army Commanding General and Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat pada Juni 2019. [Facebook/Luhut Binsar Pandjaitan]

Luhut bercerita tentang pahitnya pengalaman di TNI AD saat mengenang ia menentang cita-cita Paulus masuk tentara kala baru lulus SMA.

"Saya tahu bahwa saya sangat keras menentang kemauannya sampai dia menangis pada ibunya. Tapi saya tetap bersikukuh supaya Paulus menjadi sarjana saja," kenang Luhut dalam refleksinya itu.

"Di balik itu sikap tegas itu sebenarnya saya menyimpan rasa sedih yang mendalam untuk anak saya. Kau masuk tentara mau diapain kau nanti? Bahwa seberapa keras pun bekerja, seberapa hebatnya pun prestasi, saya tidak pernah mencapai puncak karir di lingkungan TNI. Tidak pernah jadi Kasdam, Pagdam atau Danjen Kopassus," tulis Luhut dalam refleksinya itu.

"Sebagai seorang ayah saya tidak mau melihat dia nanti mengalami kesusahan yang pernah saya alami sebagai tentara. Maka kemudian saya berpikir, menjadi pengusaha atau politisi adalah jalan yang lebih baik untuk Paulus," beber Luhut.

Belakangan Paulus merampungkan pendidikan sarjana di UPH, sebelum masuk TNI lewat jalur Sepa PK.

Baca Juga: Cerita Jenderal Bintang Empat Maruli Simanjuntak Pernah Ditraktir Bonek

Kini setelah menantunya Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KASAD, tangis haru dan senyuman Luhut Binsar Pandjaitan lebih mudah dipahami.

Setelah menghadiri pelantikan menantunya itu, Luhut kabarnya akan kembali ke Singapura untuk melanjutkan pemulihannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI