"Artinya, masyarakat harus menghindari zona-zona yang memungkinkan dilewati lahar dingin seperti sepanjang sungai dan lembah," kata Dian Hadiansyah.
Terkait erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu (3/12), Hadiansyah menjelaskan, letusan gunung api itu merupakan jenis eksplosif dengan karakter freatik.
Dengan kata lain, letusan tersebut terjadi secara tiba-tiba akibat adanya kontak air tanah dengan dapur magma di dalam perut bumi yang memicu ledakan.
Pada umumnya letusan gunung api di Indonesia bersifat eksplosif dan diiringi gempa vulkanik.
"Khusus letusan Gunung Marapi dengan karakter freatik lebih banyak dipengaruhi oleh keberadaan air tanah yang kontak dengan dapur magma," katanya
Ia menambahkan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar pada Selasa (5/12) malam membawa material vulkanik, dan dapat dipastikan bukan lahar. (Sumber: Antara)