Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies, Nyarwi Ahmad mengatakan, walau semangat untuk Pilpres satu putaran begitu besar dikejar oleh Paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, belum jadi kenyataan.
“Untuk Prabowo-Gibran satu putaran hari ini sangat kecil kemungkinannya. Dengan kondisi dinamika pasar politik yang dinamis dan demokratis, artinya tidak ada intervensi, tida ada tekanan dari aparat atau pelanggaran pemilu, masih cukup sulit, dan butuh kerja keras,” kata Nyarwi.
Adapun dua hasil survei elektabilitas terkini, masih menyisakan ruang cukup besar yang bisa diperebutkan tiga paslon. “Rentangnya masih cukup lebar. Menurut hitungan saya, masih perlu sekitar 8% lebih kalau mau satu putaran,” sebut Nyarwi hari ini.
Dari persentase itu, terdapat pemilih yang sulit didekati, butuh kerja keras untuk diyakinkan. Karena rentang yang masih cukup itu, paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD harus optimis bisa mempertebal suara dan dukungan.
“Tentu akan terjadi kompetisi yang cukup sengit, maka perlu untuk mempertebal basis dukungan, termasuk mendekati segmen pemilih targeting tadi,” ujar Nyarwi.
Dengan program-program yang mumpuni, paslon masih bisa berebut suara pemilih di bawah 40 tahun.
“Kalau berhasil, tentu ruang untuk mereka masuk putaran kedua sangat mungkin,” imbuh Nyarwi.
Nyarwi yang juga Dosen Komunikasi Politik Universitas Gajah Mada ini menjelaskan, sisa waktu kampanye 1,5 bulan lagi, waktu yang panjang namun harus dipergunakan dengan baik.
Ketiga paslon harus bersikap kritis terhadap dinamika politik, termasuk beragam hasil survei elektabilitas Capres-Cawapres.
Baca Juga: Mahfud Tak Percaya Survei CSIS, Kubu Prabowo-Gibran: Biasalah, Karena Surveinya Di Bawah
“Tetapi ini menandakan bahwa peluang Ganjar-Mahfud dan akan sangat terbuka untuk lolos di putaran kedua.