LENGKAP! Isi Wawancara Prabowo Subianto Dengan Majalah Newsweek, Beberkan Rencananya Untuk Indonesia

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 23 Januari 2024 | 11:53 WIB
LENGKAP! Isi Wawancara Prabowo Subianto Dengan Majalah Newsweek, Beberkan Rencananya Untuk Indonesia
Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto pada debat ketiga Pilpres 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1). [Istimewa/TKN Prabowo-Gibran]

Suara.com - Menteri Pertahanan RI yang juga capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menjelaskan sejumlah rencananya memimpin Indonesia apabila terpilih menjadi Presiden RI di Pemilu 2024 mendatang. Hal ini ia katakan dalam wawancara eksklusif dengan majalah asal AS Newsweek.

Sebagaimana disitat dari laman Newsweek, Selasa (23/1/2024), wawancara dengan Prabowo dimuat pada 8 Januari 2024 lalu. Kepada media AS tersebut, Prabowo menjawab beberapa pertanyaan terkait peran Indonesia di kancah internasional. Termasuk terkait konflik di Gaza hingga Ukraina.

Di sisi lain, majalah asal AS itu menyebut jelang Pemilu pada 14 Februari 2024, Prabowo menikmati keunggulan yang kuat melawan dua pesaing utamanya, mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo disebut secara khusus menekankan komitmennya untuk membangun pertahanan dan keamanan.

Mengawali tulisan wawancara eksklusifnya, Newsweek juga mengulas sosok Prabowo yang bukan tanpa kontroversi. Mantan komandan pasukan khusus ini menjauhkan diri dari pengabdiannya di bawah warisan ayah mertuanya yang terpolarisasi, mendiang penguasa lama Suharto, yang digulingkan di tengah kerusuhan rakyat pada tahun 1998 setelah lebih dari tiga dekade berkuasa.

"Namun meski ia pernah diasingkan dari Indonesia dan dilarang masuk Amerika Serikat, Prabowo telah mendapatkan persetujuan dari para pemangku kepentingan utama di dalam dan luar negeri. Ia kini mencap dirinya sebagai orang yang akan mengantarkan era baru bagi Indonesia yang terkenal sebagai negara non-blok di tengah krisis mendalam yang mengguncang tatanan internasional dan meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok yang mengancam akan mengganggu stabilitas wilayahnya sendiri," tulis Newsweek.

Berikut hasil wawancara eksklusif Newsweek dengan Prabowo Subianto:

Newsweek: Sebagai menteri pertahanan dan kandidat terdepan dalam pemilihan presiden saat ini, Anda menekankan peningkatan keamanan dan menjaga hubungan internasional yang lebih kuat. Bagaimana Anda menggambarkan platform pemilu Anda dan mengapa para pemilih yang tinggal di salah satu negara terbesar di dunia harus memilih Anda sebagai kepala negara berikutnya?

Prabowo: Ya, meningkatkan keamanan adalah salah satu poin penting dari platform saya. Saya telah menunjukkan komitmen saya terhadap pasukan militer dan keamanan yang dikelola dengan baik dan dilengkapi dengan baik sebagai Menteri Pertahanan. Tentu saja hal ini akan terus berlanjut. Memang benar, investasi dalam kapasitas dan kemampuan serta modernisasi angkatan bersenjata dan pasukan keamanan kita akan meningkat.

Baca Juga: Prabowo: Dibutuhkan Pemimpin yang Sadar akan Perdamaian

Namun saya melarang pendekatan yang lebih luas terhadap keamanan dibandingkan investasi di bidang militer dan pertahanan. Tentu saja, kita memerlukan militer kuat yang siap dan mampu mempertahankan setiap inchi wilayah kita dan menghadapi tantangan keamanan di zaman kita. Tapi apakah itu cukup jika kita tidak bisa menjamin kemandirian pangan, energi, dan air? Saya kira tidak demikian.

Apa itu cukup? Apakah hal tersebut akan berkelanjutan jika kita tidak memperluas basis industri kita, jika kita tidak berinvestasi pada sumber daya manusia kita, dalam mengentaskan mereka dari kemiskinan, dalam menyediakan pendidikan dan kesehatan serta peluang, jika kita tidak meningkatkan kohesi masyarakat kita dengan memupuk keharmonisan antar negara. semua kelompok etnis dan agama?

Apakah itu cukup jika Indonesia tidak menjadi lebih tegas dalam kebijakan luar negerinya, secara bilateral atau multilateral melalui keterlibatannya di PBB, OKI [Organisasi Kerjasama Islam], ASEAN [Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara], dll., dan lebih responsif terhadap pembentukan negara-negara di kawasan ini. realitas geopolitik di kawasan kita?

Visi saya mengenai keamanan jauh lebih luas dan ambisius dibandingkan investasi pada angkatan bersenjata dan pasukan keamanan. Saya percaya bahwa jalan kita menuju Indonesia yang benar-benar aman dan kuat adalah melalui pembangunan negara kita dan kesejahteraan rakyat kita serta kekuatan masyarakat kita.

Saya yakin orang-orang dapat membedakan antara platform saya dan platform pesaing saya dalam hal ini. Itulah sebabnya setiap jajak pendapat menunjukkan dukungan rakyat terhadap pasangan kita semakin meningkat dari minggu ke minggu seiring dengan semakin dekatnya pemilu.

Masyarakat Indonesia tahu bahwa saya adalah orang yang menepati janji. Mereka tahu bahwa saya melakukan apa yang saya katakan karena mereka mempunyai kesempatan untuk melihat hal itu dalam pekerjaan saya sebagai menteri pertahanan. Mereka tahu bahwa saya akan berjuang mati-matian untuk menerapkan setiap usulan kebijakan dan setiap inisiatif dalam platform ini yang akan membuat mereka lebih aman, memberikan mereka lebih banyak kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan, serta menjamin masa depan yang lebih baik bagi mereka dan anak-anak mereka. . Itu sebabnya mereka akan memilih saya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI