"Tapi yang dilakukan Ganjar-Mahfud banyak menyerangnya. Harusnya konsisten saja mendukung Pak Jokowi. Cari elemen yang bisa meyakinkan publik bahwa memang Ganjar-Mahfud pasangan yang lebih bisa mewujudkan dan paling mirip dengan Pak Jokowi," beber Qodari.
Tapi karena emosi, marah dengan Jokowi karena mendukung Prabowo-Gibran, menurut Qodari, maka yang muncul adalah pernyataan bersifat menyerang.
Padahal kalau bicara teks visi dan misi Ganjar-Mahfud adalah melanjutkan program Jokowi. Tapi teks tertulis dengan teks lisannya beda.
"Jadi apa yang sudah dirumuskan di visi misi melanjutkan Pak Jokowi harus dibarengi dengan narasi lisan paralel dengan buku visi dan misi bukan tiki taka dengan Anies. Ganjar itu harusnya tiki taka dengan Prabowo," ujar Qodari.