Soekarno pun tidak hanya sekali mengunjungi Kalimantan Tengah pada masa kepemimpinannya. Seokarno pun menandai langsung pembangunan kota Palangkaraya dengan pembangunan tiang pertama.
Lokasi pemasangan tiang pertama itu pun dikenal sebagai Monument Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kota Palangkaraya.
Pada awal-awalnya, Soekarno sempat 'meninggalkan' Kalimantan Tengah dengan mengutamakan DKI Jakarta sebagai lokasi tuan rumah negara Indonesia yang kemudian mengenalkannya sebagai kota Megapolitan.
Kendati demikian, Palangkara dipilih Seokarno dengan pertimbangan dan kebijakan sebagaai seorang pemimpin sekaligus ahli arsitektur.
Disebutkan jika Palangkaraya berada pas di tengah negara RI. Diawali dengan konsep tiang negara RI yang merupakan ide dari Sri Sunan Pakubuwoni XI namun Sri Sultan Hamengkubuwono XII juga pernah datang Palangkaraya.
Desain Palangkaraya juga mengharmonisasikan 5 unsur Feng Shui dalam desain Palangkaraya disebutkan mengandung unsur yaitu air, api, tanah, kayu, dan logam api yang diwakili dengan bentuk segitiga, air berbentuk gelombang, tanah yang berbentuk kotak, kayu berbentuk persegi panjang serta logam berbentuk bundar.
Berdasarkan tanggal awal mula pembangunan kota ini juga punya makna baik berdasarkan Feng Shui. Palangkarara lahir pada tanggal 17 Juli 1957 dalam angka kelahiran juga memenuhi unsur api positif dengan kata lain unsur apinya kuat namun tidak dapat timbul dengan sendirinya.
Bahkan Soekarno memastikan jika bangunan yang berada di sepanjang tepi Sungai Kahayan sekaligus lahan di tepian Sungai dipergunakan bagi kepentingan lingkungan.
Lokasi tersebut hanya boleh diperuntukkan bagi taman yang memiliki nilai seni baik siang maupun malam dengan lampu kerlap kerlip yang Indah.
...Jangan Membangun Bangunan Disepanjang Tepi sungai Kahayan dan Lahan Di Sepanjang Tepi Sungai Tersebut Hendaknya di peruntuhkan sebagai Taman Sehingga Pada Malam Yang Terlihat Hanyalah Kerlap-Kerlip lampu yang indah