Suara.com - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais kembali mengingatkan pemerintah bahwa proyek Presiden ke-7 RI, Joko Widodo yaitu proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) adalah proyek yang gagal.
Bahkan gagalnya proyek IKN ini menurut Amien Rais lebih gagal lagi dari proyek Hambalang yang sempat dikeluhkan Jokowi.
“Pada 18 Maret 2016 Jokowi bilang merasa sedih ketika melakukan sidak melihat proyek Hambalang mangkrak,” ujar Amien Rais, dikutip dari youtubenya, Senin (11/8/25).
“Waktu itu Jokowi bicara bahwa ‘Harus diselamatkan’,” tambahnya.
Saat melihat proyek Hambalang tersebut, Jokowi terlihat ditemani oleh Menteri PUPR saat itu, dimana dipegang oleh Basuki Hadimuldjono.
Amien Rais sontak menyenggol soal Ijazah, dimana keduanya merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
“Waktu itu Jokowi ditemani Menteri PUPR, sama – sama lulusan UGM bernama Pak Bas atau Basuki Hadimuldjono,” ujarnya.
Amien kemudian membahas soal ijazah. Dengan gamblangnya, Amien Rais mengatakan bahwa Ijazah milik Basuki asli bukan seperti milik Jokowi.
“Cuma bedanya Kalau Pak Bas, ijazah insinyurnya itu asli, tapi kalau ijazah Jokowi itu palsu,” ucapnya.
Baca Juga: Batal Diperiksa Polisi karena Dalih Sibuk, Roy Suryo dkk Pilih Fokus Rilis Buku Ijazah Palsu Jokowi
Menurut Amien, saat itu baik Jokowi maupun Basuki sangat optimis untuk membangun proyek IKN tersebut.
Padahal, membangun sebuah ibu kota menurut Amien tidak semudah membangun perumahan rakyat seperti yang sudah dilakukan oleh Jokowi.
“Mereka begitu optimis dan mungkin tidak pernah menyangka bahwa membangun sebuah ibu kota di kawasan hutan dan perbukitan jauh lebih sulit dibandingkan membangun perumahan rakyat yang dia kerjakan selama ini,” urainya.
Bahkan, Amien menyebut bahwa sampai saat ini dirinya tidak yakin dengan para investor yang sengaja menanam saham di IKN.
“Kita tidak pernah tahu yang dikontrak IKN itu kontrak sungguhan atau kontrak – kontrakan,” sebutnya.
Amien mengatakan bahwa kegagalan atas proyek IKN ini adalah tanggung jawab besar Jokowi.