Sebagai pekerja lepas, Jum mengaku kadang berharap kemurahan hati sang pemilik toko untuk memberinya sedikit upah lebih. Namun itu pun kembali kepada kemurahan sang bos yang memakai jasa panggulnya.
"Kadang-kadang sehari kalau 2 ton ya dapet Rp 30 ribu, kadang saya dilempengin gocap (Rp 50 ribu), tergantung bosnya. Yang nggak ngasih juga ada," tutur Jum.
Meski begitu, ia hanya bisa berharap mendapat upah lebih baik. Harga beras yang kian melambung saat ini sudah tidak lagi seimbang dengan upahnya yang bahkan pas-pasan untuk membeli beras kualitas sedang untuk keluarganya.
Saat ini, harga beras sudah mencapai Rp 17 ribu. Sedangkan untuk yang paling murah di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 13 ribu. Harapan agar uang jasanya bisa naik mungkin menjadi kemewahan tersendiri baginya di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapinya.
"Ininya aja, naikin aja harga (bayaran). Jangan 15 ribu perak lah, sekarang sekilo aja berapa duit ini beras, sekilo Rp 15 ribu, itu aja bandingannya. Jauh banget kan, Rp 15 ribu seton (bayaran saya), berasnya Rp 15 ribu sekilo," harapnya.
Kontributor : Muhamad Iqbal Fathurahman