Peci, topi kecil yang kini menjadi aksesori paling disukai, memiliki sejarah yang melibatkan perjalanan dan pengaruh dari berbagai belahan dunia.
Kata "peci" sendiri memiliki akar dari bahasa Belanda, yaitu "petje" atau "pece," yang artinya topi kecil yang sangat disukai. Tambahan kata "te" dalam bahasa Belanda memberikan nuansa "kecil" atau "disukai," menjadikan peci sebagai topi kecil yang diminati.
Asal-usul peci dapat ditelusuri hingga ke daerah Afganistan dan Kashmir. Jejak perjalanan peci ke Indonesia melibatkan perantara pedagang Arab dan India yang membawa serta kekayaan budaya dari tempat asalnya.
Meskipun bermula sebagai simbol status tinggi dan hanya bisa dipakai oleh pemimpin, pada abad ke-15, peci mulai meraih popularitas di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Brunei Darussalam dan Malaysia. Sejak saat itu, peci menjadi pilihan untuk semua lapisan masyarakat.