Suara.com - Langkah pemberian pangkat istimewa berupa 'jenderal kehormatan' kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto disambut gembira Keluarga besar PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat).
Sekjen PPAD Majen TNI (Pur) Dr Komaruddin Simanjuntak menilai, Prabowo berhak mendapatkan pangkat istimewa tersebut dengan melihat dedikasinya untuk bangsa dan negara.
"Sebagai Menhan, beliau tidak pernah lelah mengabdi untuk kemajuan dan kemakmuran bangsanya," ujarnya melalui rilis yang diterima di Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Sekjen PPAD menyatakan, penganugerahan pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo dinilai tepat.
Sebab, kinerja dan pengabdian Menhan Prabowo sangat luar biasa, sehingga menjadikan Indonesia menjadi negara yang kuat dan disegani di dunia, saat ini.
"Berkat jasa Pak Prabowo, TNI dan Kementerian Pertahanan kita masuk peringkat 13 daftar negara terkuat di dunia, menurut Global Firepower. Di tangan beliau pula, TNI muncul sebagai institusi militer yang disegani dan diperhitungkan dunia,” ujar mantan Pangdam Udayana itu.
Jenderal Berprestasi
Komaruddin menambahkan bahwa Menhan Prabowo Subianto sebelumnya dikenal sebagai jenderal berprestasi dan beroleh banyak bintang. Di antaranya empat bintang kehormatan.
Keempat bintang kehormatan itu, satu dari Panglima TNI dan tiga dari kepala staf angkatan. Keempat bintang tersebut adalah: Bintang Yudha Dharma Utama dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Bintang Kartika Eka Paksi Utama yang disematkan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman, Bintang Jalasena Utama disematkan oleh Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono, dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama yang disematkan oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Komaruddin mengisahkan, Jenderal TNI Prabowo adalah Perwira TNI yang pernah menyiapkan 2.000 prajurit terbaik TNI yang diproyeksikan untuk tugas ke daerah operasi Timor Timur dan Papua yang disiapkan dan dilatih secara khusus di pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) Batujajar dengan kualifikasi Pemburu yang tergabung dalam susunan tugas SATGAS RAJAWALI I/95.