Tapi ia tak mengeluh sebab sang ayah sudah memberi wejangan. “Ambil keputusanmu sendiri dan terima apapun konsekuensinya,” pesan sang ayah.
Prabowo memang sempat kesulitan beradaptasi di dunia militer yang keras dan disiplin. Pernah suatu saat Prabowo melakukan pelanggaran disiplin.
Saat itu para taruna memperoleh cuti ke Yogyakarta. Tapi Prabowo malah menggunakan kesempatan itu untuk pergi ke Jakarta.
Akibatnya ketika taruna lain sudah kembali masuk ke resimen, Prabowo terlambat. Prabowo kena hukum. Kelulusannya di Akmil ditunda satu tahun.
Ketika teman satu angkatannya lulus tahun 73, Prabowo lulus tahun 74. Padahal Prabowo dikenal sebagai taruna yang pintar.
Setiap di dalam kelas, Prabowo tekun mendengar tapi tidak mencatat. Namun begitu ujian, nilainya selalu baik. Saat Prabowo tidak naik pangkat, ibunya mempersilakan Prabowo keluar saja dari Akmil.
Tapi Prabowo menolak. “Tidak. Saya senang dengan Angkatan Darat. Apapun yang terjadi saya tetap di Angkatan Darat,” kata Prabowo.