3 Nasihat Penting Suharto ke Prabowo Sebelum Berangkat Perang ke Timtim

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Kamis, 29 Februari 2024 | 20:21 WIB
3 Nasihat Penting Suharto ke Prabowo Sebelum Berangkat Perang ke Timtim
Ilustrasi Potret Prabowo Subianto Berseragam TNI. Suharto pernah memberikan nasihat penting ke Prabowo sebelum berangkat perang ke TimTim. [Instagram/@prabowo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya hanya titip tiga hal kepada kamu, Bowo. Ojo lali, ojo dumeh, ojo ngoyo. Paham, mengerti!"” begitu pesan Suharto ke Prabowo.

Setelah Prabowo menyatakan siap, Suharto lantas memegang kepala menantunya itu seraya mempersilakan Prabowo menunaikan tugasnya.

Hal ini biasa Suharto lalukan kepada anak, cucu dan orang yang disayanginya.Prabowo pun kembali me Markas batalyon di Cilodong.

Semua perwira sudah menunggu di Ruang Yudha, ruang operasi. Mereka menunggu kabar baik dari Cendana. Kepada para perwira itu, Prabowo menyampaikan bahwa dirinya bertemu Pak Harto hanya lima menit.

Dalam pertemuan singkat itu, Pak Harto menitipkan tiga pesan: Ojo lali, ojo dumeh, ojo ngoyo. Ada raut kekecewaan yang terlihat dari para perwira itu. Sebab mereka berharap mendapat sangu dari Presiden.

“Saya juga kaget dan kecewa sebelumnya. Karena bukannya diberi sangu, ternyata hanya dibekali tiga nasihat,” ucap Prabowo.

Namun dalam perjalanan satu jam kembali dari Cendana ke Cilodong, Prabowo merenungi nasehat dari Suharto. Menurut dia, tiga nasihat tersebut berasal dari seorang Panglima yang tumbuh dan besar dalam operasi pertempuran.

Bagi Prabowo, seorang Panglima dengan segudang pengalaman tempur memberikan wejangan adalah pelajaran yang sangat berharga. Apalagi setelah direnungkan, Prabowo mengaku maknanya juga sangat mendalam.

Pertama, ojo lali. Berarti jangan lupa terhadap semua pelajaran yang engkau terima. Pelajaran dari orang tua, pelajaran agama, pelajaran sekolah dasar, sampai pelajaran militer yang engkau terima.

Baca Juga: Cuitan Lawasnya Dibongkar, Politisi PSI Jadi Bulan-bulanan Usai Unggah Kenaikan Pangkat Prabowo

Kedua ojo dumeh, jangan sombong. Orang yang sombong biasanya meremehkan musuh, biasanya lengah, biasanya tidak teliti karena dia overconfident.

Ketiga, ojo ngoyo. Jangan memaksakan diri. Jangan memaksakan anak buah. Ada kemampuan. Tapi juga ada batas kemampuan. Kita tidak boleh bernafsu dalam melaksanakan operasi militer.

Mengingat pentingnya tiga wejangan Pak Harto, Prabowo lalu menuliskannya di atas peta di posko setiap melaksanakan operasi militer.

Ini menjadi tradisi di Batalyon 328. Dalam operasi tersebut, Batalyon 328 mendapat hasil yang sangat baik dan mendapat penghargaan dari Panglima Operasi.

Penghargaan tersebut antara lain hampir 1 Kompi dari 1 Batalyon mendapat kenaikan pangkat luar biasa berupa sekolah berjenjang tanpa tes Secapa dan Secaba.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI